Review Film Train to Busan


Sebuah Truk pembawa barang diijinkan melewati sebuah daerah yang sedang dikarantina karena sebuah kebocoran. Ketika sibuk dengan ponselnya sang sopir tidak sengaja menabrak rusa yang melintas di tengah jalan. Melihatnya telah mati sopir terus melanjutkan perjalanan, namun rusa yang telah mati itu tiba-tiba hidup kembali dan berubah menjadi rusa zombie, inilah awal cerita dari film live action Train to Busan. Dari awal cerita ini imajinasi saya mulai melayang kemana-mana, apakah rusa yang herbivora menggigit manusia karena berubah jadi zombie?


Cerita selanjutnya disuguhkan tentang Seo Seok Woo yang diperankan oleh aktor kenamaan Korea Selatan Gong You. Seo Seok woo adalah seorang single parent yang baru bercerai dan memiliki seorang putri bernama Soo-an yang diperankan oleh Kin Sua An. Di hari ulang tahunnya Soo-an ingin bertemu dengan ibunya yang berada di Busan. Dia berniat pergi sendiri dengan kereta api karena kecewa pada sang ayah yang selalu sibuk dengan pekerjaannya. Seok Woo yang merasa bersalah melihat rasa kecewa diwajah putrinya dan bujukan sang ibu akhirnya memutuskan untuk ikut mengantarkan sampai ke Busan naik Kereta. 


                                Gong You


Saat perjalanan menuju stasiun mereka berpapasan dengan mobil ambulans dan dari kejauhan mereka melihat kisruh terjadi di pusat kota.


Saat keadaan masih aman, tiba-tiba ada seorang wanita yang terluka menerobos masuk kereta. Ternyata wanita itu sudah tertular virus yang merubahnya menjadi zombie, dari sinilah awal petaka dimulai di kereta.

Sang sutradara Yeon sang ho dan penulis naskah Park Jo Suk sangat apik dalam mengatur alur cerita film sehingga tidak bertele- tele. Sambil terus menebak alur cerita selanjutnya, adrenalin saya dipacu sampai histeris berteriak sendiri, "kok bego amat sih biarin zombie berada di kereta," 😅. Train to Busan adalah film ke-3 yang dibuat oleh sutradara Yeon Sang Ho dari dua film sebelumnya yang berjenis animasi. Film ini rilis di cannes pada 13 Mei 2016 dan  pada 29 Juli 2016 tayang di Korea Selatan. 


Selama tahun 2016 Train to Busan sudah menarik sebanyak 10 juta penonton dan memperoleh laba kotor U$99 juta. film ini juga terkenal hingga ke beberapa negara hingga menarik beberapa rumah produksi untuk menggarap ulang.


                     Sutradara Yeon Sang Ho

Film berdurasi 118 menit ini menampilkan sinematografi seperti nyata ditambah suara yang pas membuat jantung selalu was-was, ya walaupun saya agak bingung dalam membedakan gerbong kereta yang aman dengan gerbong kereta yang ada zombinya, mungkin karena bentuknya sama. Satu hal yang sangat saya sukai dari film ini yaitu penyampaian pesan moral yng tersirat pada setiap krakter pemeran. Seperti karakter Sook Woo (Gong You) memiliki sifat yang arogan mementingkan diri sendiri yang bertolak belakang dengan karakter Putrinya Soon-an yang ramah dan baik hati. Dari setiap adegan film pun Sutradara ataupun penulis juga menyematkan pesan moral bila kita pahami lebih dalam, tapi biasanya kita akan pahami setelah menonton dua sampai tiga kali karena kalau nonton pertama kali kita akan fokus pada alur cerita.


                                Adegan film


Seperti cerita awalnya Seok Woo tidak memperdulikan keselamatan orang lain dari teror zombie, yang ada dipikirannya bagimana diri dan putrinya selamat sampai Busan. Namun perlahan sifatnya berubah karena situasi dimana dia dan putrinya diselamatkan oleh penumpang lain yang merupakan sepasang suami istri  Sung Kyung (Jung Yu-Mi) yang sedang hamil dan sang suami Sang hwa (Ma Dong seok). Ceritanya terus berlanjut dengan perjuangan dan pengorbanan mereka yang tidak mudah untuk selamat sampai ke Busan. Selain tegang, alur cerita juga diwarnai dengan air mata yang sangat menguras emosi, jadi siapin tisu juga saat nonton.


Saya sendiri cukup puas menontonnya yang berakhir sad ending dan saya coba kasih rate 7 walaupun diawal sempat kesal sama beberapa karakter yang egois seperti Seok Woo.  Saya juga menyukai karakter tokoh Sang Hwa yang diperankan aktor senior Ma dong Seok yang mempunyai sifat baik, blak-blakan dan rela berkorban demi keselamatan orang lain.


Nah sekian dulu review film Train to Busan dari saya, yang belum nonton silahkan ditonton, yang sudah menonton boleh tonton ulang. Kalau mau film yang recommended buat ditonton bisa kunjungi bacaterus.com, karena disana banyak sekali rekomendasi film yang bagus. Sampai jumpa di reveiw film selanjutnya.




Komentar

Postingan populer dari blog ini

BERANI JADI DIRI SENDIRI DENGAN ASUS VIVOBOOK S14 S433

Pengkhianatan

Dengar Alam Bernyanyi Mengetuk Hati